Sejarah Berdirinya Masjid Kendal
Kendal merupakan kota kecil antara perlintasan Jakarta-Semarang. Jika kalian melintasi kota ini, pasti kalian akan menemukan sebuah masjid yang berdiri kokoh di tengah tengah kota, itulah masjid agung Kendal. Masjid itu didirikan oleh Wali Joko, Beliau adalah adik dari Sunan Katong yang merupakan pencetus nama kendaldari buah peperangannya melawan Pakuwojo yang pasa saat itu Pakuwojo bersembunyi pada sebuah pohon yang tengahnya berlubang, kalau dalam bahasa jawa kuno pohon yang tengahnya berlubang itu dinamakan Kendal, dan nama itu tetep di pakai sampai sekarang.
Kembali pada cerita pendirian masjid. Masjid itu didirikan pada tahun 1493 tepatnya saat Wali Joko berumur 30 th. Bangunan masjid yang pertama kali berukuran 27*27=729m2, yang terdiri dari 16 saka atapnya bersusun 3 dibuat dari sirap,lantainya plaster tempat wudhu berupa kolah pendem yang mendapat aliran air dari sungai kenkal yang dibuat oleh Wali Joko sensiri dengan menggoreskan tongkat dari Kedung Pengilon desa Magangan, letak kolamnya ada di depan masjid sebelah selatan utara makam Wali Joko.
Wali Joko dan Sunan Katong adalah murid dari Sunan Kalijogo, setelah dirasa ilmunya cukup memadai untuk dikembangkan melalui dakwah, Beliau ditugaskan dibagian Barat Semarang. Sunan Katong di wilayah Kaliwungu, sedangkan Wali Joko di Kendal. Setelah sampai di Kendal Beliau mulai berdakwah dengan mengajarkan tauhid,aqoid, dll. Semakin hari murid-murid yang mengaji semakin banyak mulai sari Gringsing, Kali Salak, Limpung(Pekalongan).
Perjuangan Beliau berakhir ketika berumur 63th, sama seperti perjuangan nabi Kita. Kemudian di makamkan di kediaman Beliau sendiri yaitu yang sekarang menjadi makam Wali Joko.
Kembali pada cerita pendirian masjid. Masjid itu didirikan pada tahun 1493 tepatnya saat Wali Joko berumur 30 th. Bangunan masjid yang pertama kali berukuran 27*27=729m2, yang terdiri dari 16 saka atapnya bersusun 3 dibuat dari sirap,lantainya plaster tempat wudhu berupa kolah pendem yang mendapat aliran air dari sungai kenkal yang dibuat oleh Wali Joko sensiri dengan menggoreskan tongkat dari Kedung Pengilon desa Magangan, letak kolamnya ada di depan masjid sebelah selatan utara makam Wali Joko.
Wali Joko dan Sunan Katong adalah murid dari Sunan Kalijogo, setelah dirasa ilmunya cukup memadai untuk dikembangkan melalui dakwah, Beliau ditugaskan dibagian Barat Semarang. Sunan Katong di wilayah Kaliwungu, sedangkan Wali Joko di Kendal. Setelah sampai di Kendal Beliau mulai berdakwah dengan mengajarkan tauhid,aqoid, dll. Semakin hari murid-murid yang mengaji semakin banyak mulai sari Gringsing, Kali Salak, Limpung(Pekalongan).
Perjuangan Beliau berakhir ketika berumur 63th, sama seperti perjuangan nabi Kita. Kemudian di makamkan di kediaman Beliau sendiri yaitu yang sekarang menjadi makam Wali Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar